Capaian dan Indikator
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
- memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan computer;
- mengetah ui pengalamatan pada komputer jaringan;
- melakukan pengaturan Subnet mask pada jaringan local;
- dapat memahami fungsi Subnetting pada jaringan komputer;
Indikator
- Mahasiswa mampu melakukan pengaturan Subnet mask pada Jaringan lokala ;
- Mahasiswa mampu mengkonfigurasi Subnetting pada jaringan komputer ;
Uraian Materi
Subnetting adalah upaya untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang banyak , menjadi beberapa network dengan jumlah host yang Jebih sedikit. Adapun kegunaan dari subnetting adalah:
- Untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet;
- Mengatur jumlah network;
- Mengurangi j um Iah host dalam satu network.
- Untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/tabrakan) laluli ntas data dalam suatu network .
Penulisan IP address secara umum adalah dengan format (oktet) 192.168.1.2 subnet mask 255.255.255.0.
Namun dapat ditulis dengan format (CIDR) 192.168.1.2/24 yaitu:
/24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask (angka 1) pada format 8 digit binary yang ditulis dengan format: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255 .255.0).
/24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask (angka 1) pada format 8 digit binary yang ditulis dengan format: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255 .255.0).
Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:
Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast. Daftar subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik (4 oktet yg d ipisahkan dengan titik).
Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast. Daftar subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik (4 oktet yg d ipisahkan dengan titik).
Formatnya adalah :
Alamat IP : aaa.bbb.ccc.ddd
Alamat IP : aaa.bbb.ccc.ddd
Subnet mask : eee.fff.ggg.hhh
Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasikan oleh administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting).
a. Menghitung Subnet Kelas C
Pada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4.
Misal diketahui suatu IP 192.168.1 .0/26. Berarti subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.
Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang bergaris bawah). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
Jumlah Host per Subnet = 2Y - 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 - 2 = 62 host Blok Subnet = 256 - nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah
256 - 192 = 64. Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Subnet : sesuai pada blok subnet;
- Host Pertama : 1 angka setelah subnet;
- Broadcast : 1 angka sebelum subnet berikutnya ;
- Host terakhir : 1 angka sebelum broadcast;
b. Menghitung Subnet Kelas B
Untuk kelas B ada 2 (dua) langkah yang digunakan dalam perhitungan. Untuk subnetmask / 17 sampai /24, perhitungannya sama dengan kelas C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan.
Sedangkan subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya pada octet ke 3 dan 4.
Misal diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25 yaitu
255.255 .255.128, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi
11111111.11111111.11111111.10000000.
Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 128)
c. Menghitung Subnet Kelas A
Pada kelas A perhitun gan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.
Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya 116 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner menjad i 11111111.11111111.00000000.00000000.
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jad i Blok Subnet seluruhnya : 0, 1,2,3,4, dst.
a Percobaan-1
b Percobaan-2
Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 128)
c. Menghitung Subnet Kelas A
Pada kelas A perhitun gan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.
Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya 116 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner menjad i 11111111.11111111.00000000.00000000.
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jad i Blok Subnet seluruhnya : 0, 1,2,3,4, dst.
Tugas
- Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel Ethernet straight, dan switch/hub;
- Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel Ethernet;
- Lakukan pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan pada bagian akhir jobsheet.
- Pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengklik Control Panel —> Network Connections (OS Win) iika OS Linux sesuaikan perintahnya;
- Klik kanan device network, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi gambar device network di atas dan pilih properties, maka akan muncul pilihan Protocol TCP/IP Versi 4. Klik ganda Internet Protocol atau properties:
- Isi IP Address dan Subnet Mask. Sebagai contoh, komputer yang terhubung pada jaringan adalah Range IP Address 192..168.0.1 dan menggunakan Subnet Mask 255.255.255.0
- Klik OK. Kemudian klik ganda gambar meng-enable devaice LAN.
Evaluasi
a Percobaan-1
b Percobaan-2