Capaian dan Indikator
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
- mengenali sistem operasi linux sebagai RouterOS
- dapat melakukan Static Routing Sederhana dengan menggunakan Router Linux
- dapat memeverivikasi koneksi dua buah jaringan yang dihubungan melalui Router Linux
Indikator
Mahasiswa mampu mengenali sistem operasi RouterOS yang ada pada Router
Linux
- Mahasiswa mampu melakukan Static Routing Sederhana dengan menggunakan Router Linux
- Mahasiswa mampu memeverivikasi koneksi dua buah jaringan yang dihubungan melalui Router Linux
Uraian Materi
Router adalah komputer general purpose dengan dua atau lebih interface jaringan di dalamnya yang berfungsi hubungan 2 jaringan atau lebih, sehingga dia bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke jari ngan yang lain.
Untuk jaringan kecil interfacenya adalah NIC Card, sehingga router mempunyai 2 NIC atau lebih yang bisa menghubungkan dengan jaringan lain. Untuk LAN kecil yang terhubung internet, salah satu interface adalah NIC card, dan interface yang lain adalah sembarang hardware jaringan leased line atau ISON atau koneksi internet ADSL yang digunakan.
Router bisa dibuat dari komputer yang difungsikan sebagai router, jadi tidak harus hardware. Defaukt gateway dari mesin merupakan sebuah router yang digunakan untuk meneruskan paket-paket ke jaringan yang lain.
Biasanya LAN dikonfigurasi hanya mengetahui LAN miliknya dan default gatewaynya. Jika dalam suatu LAN tidak ada default gatewaynya maka LAN tersebut tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnya.
Jadi supaya dapat melakukan routing maka setting jaringan perlu ditambahkan satu lagi yaitu default gateway.
Sekarang ada tiga parameter yang penting pada setting jaringan yaitu :
1. IP Address
2. Netmask
3. Default Gateway.
Tabet Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengmman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana.
Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer 192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :
- Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168 .2.36, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar "default gateway" pada property TCP/IP yaitu 192.168.1 .13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
- Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembal i diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP 192.168.2.43
- Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmi si ke tujuan yaitu 192.168.2.36
Router yang mempu yai tabel routing yang dikelolah secara manual disebut sebagai static routing. Tabel tersebut berisi daftar jaringan yang dapat dicapai oleh router tersebut.
Static routing dapat mempelajari jaringan yang berada disekelilingnya secara terbatas (bila hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka administrator harus mengelola tabel routing tersebut secara cermat.
Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada.
Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updatig jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks.
Tugas
- 1 buah server Debian dengan 2 buah Ian card
- 2 buah PC I Laptop Client
- Kabel UTP I LAN
Karena kita akan melakukan konfigurasi dalam sebuah jaringan, kita terlebih dahulu harus membuat sebuah topologi. Berikut topologi yang akan kita buat :
Tujuan kita ka i ini yaitu menghubungkan server debian dengan komputer atau PC yang berbeda network atau berbeda segment dengan debian tadi yaitu 192.168.1.1.
Karena kita menggunakan mode static routing, kita harus mengisi table routing secara manual. Masuk ke terminal debian ketikkan perintah untuk masuk ke mode super user :
febri@debian >$ su
Lalu ketikkan perintah untuk menambah routing pada debian nya root@debian:/home/febri# route add -net 192.168.1.0/24 gw 192.1.1.1 dev eth0
pada parameter -net di isi dengan network dan preffix tujuan yaitu 192.168.1.0/24 lalu pada bagian parameter gw diisi dengan gateway yang menuju network tujuan yaitu 192.1.1.1.
febri@debian >$ su
Lalu ketikkan perintah untuk menambah routing pada debian nya root@debian:/home/febri# route add -net 192.168.1.0/24 gw 192.1.1.1 dev eth0
pada parameter -net di isi dengan network dan preffix tujuan yaitu 192.168.1.0/24 lalu pada bagian parameter gw diisi dengan gateway yang menuju network tujuan yaitu 192.1.1.1.
Pada parameter dev diisi dengan interface yang dilalui routing tersebut. sekarang coba ping dari server menuju ke komputer atau PC client
sekarang debian server anda sudah terhubung dengan komputer client yang ada pada network yang berbeda. Untuk melihat tabel routing yang sedang aktif , ketikkan perintah
root@debian:/home/febri# route -n
Untuk menghapus routing yang telah dibuat tadi hampir sama dengan pada saat membuat sebuah routing hanya saja pada parameter add diganti dengan del, ketikkan perintah
root@debian:/home/febri# route del -net 192.168.1.0/24 gw 192.1.1 .1 dev eth0
cek table routing, apakah sudah terhapus atau belum. sampai tahap ini konfigurasi routing static pada debian server sudah selesai.
sekarang debian server anda sudah terhubung dengan komputer client yang ada pada network yang berbeda. Untuk melihat tabel routing yang sedang aktif , ketikkan perintah
root@debian:/home/febri# route -n
Untuk menghapus routing yang telah dibuat tadi hampir sama dengan pada saat membuat sebuah routing hanya saja pada parameter add diganti dengan del, ketikkan perintah
root@debian:/home/febri# route del -net 192.168.1.0/24 gw 192.1.1 .1 dev eth0
cek table routing, apakah sudah terhapus atau belum. sampai tahap ini konfigurasi routing static pada debian server sudah selesai.